Tantangan Utama dalam Mengadopsi Data Science di Indonesia


Salah satu tantangan utama dalam mengadopsi data science di Indonesia adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya data science dalam pengambilan keputusan. Menurut Dr. Kuncoro Wastuwibowo, seorang pakar data science dari Universitas Indonesia, “Banyak perusahaan dan organisasi di Indonesia masih belum memahami betapa berharganya data science dalam mengoptimalkan bisnis mereka.”

Menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute, hanya 18% perusahaan di Indonesia yang menggunakan data analytics secara ekstensif dalam operasional bisnis mereka. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang belum memanfaatkan potensi data science secara maksimal.

Selain itu, kurangnya talenta yang terampil dalam bidang data science juga menjadi tantangan serius. Menurut Budi Rahardjo, seorang pakar teknologi informasi di Indonesia, “Kita masih kekurangan tenaga ahli data science yang benar-benar kompeten dan berpengalaman.”

Namun, tidak semua harapan hilang. Menurut Dr. Rachmat Kriyantono, seorang dosen komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, “Dengan adanya program-program pendidikan dan pelatihan dalam bidang data science, diharapkan akan muncul lebih banyak talenta yang siap menghadapi tantangan tersebut.”

Selain itu, pemerintah juga telah mulai menyadari pentingnya data science dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, “Pemerintah sedang mengembangkan kebijakan untuk mendorong adopsi data science di berbagai sektor di Indonesia.”

Dengan kesadaran yang semakin meningkat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan bahwa tantangan utama dalam mengadopsi data science di Indonesia dapat segera teratasi, dan potensi data science dapat benar-benar dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa.